Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2023

Teruntuk Diri

Teruntuk Diri dan Kota Malang, Hujan terus-terusan membasahi kota ini Kota yang memberikan sejuta kenangan indah dan pilu Disini di kota ini kamu merakit hampir seluruh kekuatan hatimu yang kamu miliki Di kota ini, banyak sekali kesadaran yang kemudian hinggap dalam dirimu Kamu berhasil memaknai apa sebenarnya arti hidup ini Dalam setiap gugusan persahabatan dan cinta Kehidupan mu yang memang sedari dulu tidak sempurna, lalu kau berhasil cerna Kamu berhasil menangkap makna disetiap Langkah yang kamu lalui Keberhasilan itu bukan lah sebuah akhir Namun sebuah perjalanan batin Dendam dan pilu yang kau piara Kini sudah berada di ambang muara Ia bersiap untuk melaju ke lautan tanpa batas Ia tak lagi mengalir tak berarah Ia bersiap lepas walau masih bernafas Ia sudah tidak menempel pada diri yang marah Selayaknya hujan, kamu dibasahi oleh kasih yang tak terhitung Walau dengan gemuruh suara luar seperti petir dan rintik Namun walau dingin yang dibawanya Sejuk kehangatan yang pada akhirnya dit

7:06 PM \\ 10 Maret 2023

Perasaan yang sudah tertuai hitungan bulanan lamanya kini semakin meledak-ledak namun juga dalam saat yang bersamaan semakin meredeup dan mati. Lain bukan lagi-lagi karena merasa gagal dalam menjalani peran yang seharusnya dijalani, lagi-lagi juga karena rasa malu yang menghampiri dan menikam sepi menerjang penuh dengan penyesalan. Rasa ini, rasa yang ingin sekali rasanya ingin ku ingatkan kepada Tania dihari esok dan seterusnya untuk jangan sampai merasakan ini kembali. Sakit dan perih rasanya, ingin sekali berteriak dan menangis tersedu namun apa daya diri hanya tertawa ketus dan mencemooh berbisik "sudah kubilang, jangan terlalu berharap dan berlebihan".  Dibiarkan termenung oleh ketidak pastian dan kejelasan yang menghantui sunyi rasanya kaya anjing, ya? Pedih. Berseru "Gak sudi Aku merasakan perasaan seperti ini lagi" penuh dengan amarah dan rasa sedih yang kalut. Membuat diri merasa kecil dan tidak penting bukan tanggung jawab siapapun melainkan diri sendiri.

TeruntukMu

Diri kini merasa semakin jauh Tenggelam dalam kata hikmat nan sesat yang berbunyi "Ah bisa nanti" Jauh dan letih aku, Bodoh Aku sungguh Aku ingin kembali "dekat" kepadaNya Apa pula yang aku jalani sehari-hari kebelakang Penuh makna memang, namun tetap kosong melompong Bahagia? Aku Bahagia! Namun, apa Bahagia yang sebenarnya itu? Padahal ketenangan lah yang kupuja selama ini Lepas tak terkendali Aku sudah Arus yang nyaman ternyata berlalu begitu saja seperti angan Ku mohon, ku mohon kembalilah Kembalilah ke akal sehat pikiran dan perasaan ku Amin