Dalam Cakrawala Kecewa
Dalam cahaya temaram,
aku berdiri di batas kesabaran,
dihimpit rasa marah yang membara,
ketika langkahmu beriring dengan bayanganku,
tapi tanpa memberi ruang untukku.
Kau datang, seolah tanpa beban,
mengundang tawa dan cerita,
namun setiap senyummu menambah luka,
setiap pertemuan, kau abaikan kehadiranku,
seakan aku tak lebih dari bayangan di sudut.
Dalam detik-detik yang hilang,
aku berusaha mengerti,
apa yang kau cari dalam perjalanan ini,
apakah aku sekadar pemanis dalam hidupmu,
saat kau butuh sandaran, ketika tak ada yang lain?
Ketika kau duduk bersamanya
di antara tawa dan obrolan hangat,
aku merasakan bara api yang menjulang tinggi,
seolah semua usaha yang kupersembahkan,
hanyalah setetes air di lautan egomu.
Komentar
Posting Komentar