Mengumpat Ia Berkutat

Dibalik cermin ia mengumpat dari bayangnya
Agar tak terungkap yang selalu berulang
Diam-diam berbisik lirih tak bersuara
Namun lantang dan gagah berteriak dalam tatap

Melangkah kedepan seperti mundur
Berlari ke belakang seperti menggali kubur
Menerka segala asa yang mungkin ada
Dalam segala rasa yang semakin tak reda

Dirimu tidak spesial, dirimu tidak spesial
Sudah cukup dengan dirimu yang pasti tanpa khayal
Tetapi angan tak mungkin cukup tuk dipacu
Waktu yang kini masih menjadi lacur


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sengsara adalah kamu

Teruntuk Diri

Bali, 2021