Tatapanmu Berisik, Membuat Diri Terusik!
Hanya terhitung puluhan jam kita mengenal diri satu sama lain, mana ku tahu kamu siapa sesungguhnya, begitupun kamu mengenai diri yang pelik ini.
Tersandung? Tidak juga, apalagi Terjatuh.
Namun, kenapa ya setiap mataku bertemu dengan tajam nya matamu, seperti ada lampu mobil ambulance yang menyala dan berbunyi entah apa makna dibalik suara dan sinar itu.
Ingar Bingar seperti memberi pertanda atau petunjuk
"Mungkinkah dia yang selama ini kucari?", "Mungkinkah dia hanya seperti angin lalu yang sudah-sudah, kurang ajar hanya menumpang lewat?", "Mungkinkah dia yang kan meneduhkan dan kuteduhkan?", kata kata tanya seperti "Mungkinkah", "Apakah", "Benarkah" seakan tak punya batas maunya terlepas dari benak diri.
Aku dengan kebiasaan ku yang membentuk tiap-tiap skenario dikepala, terasa sulit untuk mempercayai skenario yang kemudian terbentuk di kepala yang gaduh ini jika ada kamu di dalam nya
Ah, apapun itu dan bagaimanapun itu, aku enggan tuk banyak berharap. Lelah rasanya berhasrat terhadap sesuatu yang belum cukup cakap.
---------
Hm, Kutengok-tengok dirimu sepertinya adalah diri yang canggung dan penuh dengan tanya, ya?
Tak bermaksud sok tahu, namun itu tercermin tau di raut muka mu yang kadang berada disini kadang disana.
Pikiran mu sepertinya penuh dengan peperangan antara logika dan perasaan.
Aku bisa merasakan hangatnya ambisimu loh, namun dinginnya cuitan pikiran mu yang kadang meragukan dirimu sendiri, tak membuat ku ikut-ikutan ragu kok.
Semoga apa yang dirimu dan diriku semogakan, akan dapat tersemogakan oleh yang Kuasa ya.
Ohya, judul nya jangan dianggap sebuah hal yang negatif ya. Definisi dan pandangan diriku terhadap mu belum menyentuh aspek yang negatif, kok. Aku hanya kesal dengan tatapan tajam mu yang mempunyai berjuta kemungkinan bahwa aku akan berakhir tersandung.
Tak tau lah aku seperti melantur di tulisan kali ini
Komentar
Posting Komentar